Selasa, 01 Desember 2015

0

Sekedar Intermezzo



Hai apa kabar ? hello my cyber world :) blog yang gue buat dari jaman SMA. Masa – masa pencarian gue :) pingin nangis deh rasanya kalo inget-inget masa lalu :’( betapa cerobohnya gue. Gue jadi inget pepatah  "manusia hidup di zamannya" jadi ya kalo mau survive dan gak ketinggalan, kita harus menyesuaikan diri sesuai zaman. Bagi seorang manusia goa seperti gue ini, hal itu bukanlah perkara mudah. Karena selama ini gue terlalu lama berkutat dengan dunia pikiranku. dunia yang indah, dunia yang tidak ada seorang pun yang tahu selain diri gue sendiri.
 
Gue mau meninggalkan jejak. Setidaknya untuk  diri gue sendiri. Sebagai refleksi diri supaya suatu saat , di masa depan, ssaat gue flashback ingatan di masa lalu, gue bisa tau seberapa jauh gue tumbuh. Sebenernya bukan karena itu juga sih. Gue nulis ini sebagai kartasis juga. Untuk pelampiasan emosi gue.

Menulis itu menarik.karena tulisan tidak mudah hilang, berbeda dengan lisan yang bisa  dengan mudahnya lenyap ditelan waktu. Terkadang gue  suka iseng membaca isi post-post yang telah gue posting di internet. Ato tulisan-tulisan yang pernah gue tulis di buku.  Hanya untuk sekedar tau, apa saja yang telah kulakukan dulu. Terkadang suka geli sendiri liat diri gue yagn dulu. 

Tapi mungkin memang isi cerita hidup gue lebih banyak menyedihkannya daripada bahagianya. Dulu harapan gue itu genre hidup gue dipenuhi dengan berbagai macam komedi dan hal absurd lainnya. Tapi kenyataannya? Genre tragedy yang menghiasi. Makanya gue jarang post disini. Gue kan nggak mau berbagi kesedihan. Gue maunya berbagi kebahagiaan. Itu udah jadi prinsip gue dari dulu bahwa gue nggak akan menceritakan kisah menyedihkan gue pada siapapun.

Sejujurnya gue sangat kesepian.... Mungkin orang-orang akan bertanya . “memangnya kamu tidak punya teman? kok bisa-bisanya ngejudge diri sendiri kesepian?” . Lalu gue akan menjawab, “teman? tentu saja gue punya. Teman TK, teman SD, teman pengajian, teman SMP, teman SMA, teman kuliah, teman rumah , teman imaajinasi dll.  Banyak kaaan ? ditambah gue juga nggak pernah punya musuh apalagi sampai dendam kesumat. Walau memang ada sih  list orang-orang yang kubenci yang sebaiknya dilenyapkan saja. “


ya, gue memang punya banyak teman, tapi itu hanya “sebutan”. Sebuah sebutan/label yang muncul karena kitta ada di dalam suatu ikatan yang sama. Tapi  ketika ikatan itu terlepas seiring berjalannya waktu, apakah kata teman masih berlaku ? gue rasa nggak, mungkin akan turun level menjadi “kenalan” atau malah mereka lupa dan semakin menurun menjadi “stranger”/orang asing.  . Lantas dimanakah teman sejati? Apakah ada yang dinamakan teman sejati? “Friends forever.” Teman yang selalu ada disisimu selamanya. Apakah hal semacam itu benar-benar ada? Hmmm, mungkin amal ibadah lah teman sejati kita yang sesungguhnya.

By the way biarpun begitu, gue punya satu orang teman yang sangat setia dari kecil hingga saat ini. Sebut saja namanya ‘IPUL’ . Dia sering menganggap gue sahabatnya. Dari kecil gue selalu main sama dia. Hanya dia yang benar-benar memaklumi keanehan gue tanpa menghakimi. Mungkin sekali dua kali dia pernah mengejudge gue. Pernah membuat gue sakit hati. Tapi entah kenapa ada sesuatu dari dia, gue nggak tau itu apa, yang membuat gue sulit untuk membencinya.

Gue pernah menghilang, nggak ngasih kabar untuk beberapa waktu, sampe nomer kontak pun nggak tau, nggak pernah ketemu meskipun rumah kita dekat. Menghilang aja, karena gue harus fokus , ada tujuan yang harus gue capai. Gue akan muncul kembali kalo udah tercapai. Kalo gue muncul saat itu mungkin gue akan ngecewain.

Dan secara ajaib gue ketemu ipul di sebuah acara Agustusan yang udah bertahun2 belakangan nggak pernah diadain lagi di daerah deket rumah gue  :'). Tujuan gue pun udah tercapai :') Awalnya gue cuma ngeliat dia dari belakang, setelah sekian lama gak ketemu dan nggak ngasi kabar apa dia masih percaya sama gue? jangan-jangan dia udah benci gue dan melupakannya. Akhirnya gue beraniin untuk nyapa dan nyamperin. Well, kaget, kaget dan kaget hahaa, ngakak karena nggak nyangka banget xD. trus ngobrol nostalgia ampe tengah malem, sampe acaranya selesai, setelah sekian lama baru bisa kontakan lagi :'). Setelah gue ceritain kabar gue, gue kirain dia bakal marah ama keputusan yang gue ambil selama ini, ternyata gue salah. Semua mengalir sperti biasa :). Lalu menyadari umur kita yang dah bertambah besar nominalnya itu........ bikin malu kalo ditanya umur ;_;

Lantaas kenapa kamu merasa kesepian kalau memang punya teman ? orang-orang mungkin akan bertanya seperti itu. Well, gue rasa kesepian nggak datang dari seberapa banyak kamu punya teman, tapi kesepian datang dari orang-orang sekitar yang tidak mengertimu. Karena kebanyakkan orang memang hanya melihat dari luarnya doang tanpa mau mengetahui lebih dalam. Hanya mengambil kesimpulan dari apa yang terlihat tanpa mau mengerti lebih jauh.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

My Cyber World

Bubble

SNOW